Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Cuplikan BukuKu

Aku pernah menulis satu buku,

dimana kedua peran utama yang tadinya adalah satu bagian yang terlihat utuh <banyak orang berkata bahwa mereka adalah yin dan yang> pada kenyataannya hanyalah sebuah kisah cinta biasa lain yang tidak banyak diminati oleh publik, saat aku harus membuat mereka tidak bersama setelah lima tahun lamanya, 

Mereka adalah Agam dan Renata, 

Namun bagian terpahitnya bukan saat aku harus membuat Agam menikahi wanita lain walau dengan perasaan bersalah mati matian yang membuat Renata sempat terpuruk dan dihantui rasa trauma yang berkepanjangan, walau pada akhirnya Renata menikahi belahan jiwanya juga, 

Tapi, disaat pada suatu bab aku membuat Agam dan Renata berada pada suatu tempat, 

saat itu Renata berdoa dengan isak tangis tak karuan kepada Tuhan agar Ia dapat mempertemukannya dengan Agam sekali lagi, walau hanya dari belakang punggung Agam, ada pula bagian Renata berlarian kesana kemari pada tempat tersebut saat ia merasa Agam sedang berada didekatnya dan bertahan pada tempat itu sampai larut walau pada akhirnya ia tidak melihat Agam sama sekali,

sedangkan pada tempat yang sama Agam memohon dengan luar biasa pada Tuhan agar Ia tidak akan dipertemukan oleh Renata, walau hanya suara tawanya yang begitu riang, setidaknya tidak untuk saat ini, ada pula bagian Agam berusaha bersembunyi di beberapa tempat, walau pada akhirnya dengan jelas ia melihat Renata, dari belakang punggung dengan rambutnya yang terurai, masih sama, sampai Renata berbalik badan ke arahnya, pandangannya berlarian kesana kemari, seperti mencari sesuatu, tapi ia tidak melihat Agam sama sekali dihadapannya, 

Lagi ku katakan itu pahit, saat kedua insan masih memiliki getaran antara satu sama lain walau dengan harapan yang berbeda, dan sekeras apapun mereka berdoa kepada Tuhan, tetap Tuhan mempunyai rencana Nya yang jauh lebih indah, daripada munajat mereka,

Ku doakan, semoga suatu hari mereka bertemu kembali, walau dengan keadaan yang sudah berbeda dan pastinya lebih baik, 

juga dengan perasaan yang berbeda, tentunya :-)

Comments

Popular Posts