Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Harga Diriku, berapa?

Kamu akan marah dan sangat nggak ingin aku menurunkan harga diriku didepan orang,

Bahkan kedepan dirimu sendiri, kamu benar tak ingin. 

**

Dua bulan setelah perpisahan kita, yang tanpa kata itu,

aku mulai membiasakan diri untuk berusaha menjaga diriku sendiri. 

**

Sampai pada akhirnya beberapa laki-laki datang ke dalam hidupku, 

bahkan belum sampai mereka mengetuk pintu hatiku, diantaranya sudah berusaha untuk menurunkan harga diriku. Seolah aku begitu lemah dan bodoh. Padahal aku hanya berpura-pura tanpa arah agar aku dapat tahu mana saja yang hanya memanfaatkanku.

Namun, rasa kesepian yang tak terbendung membuatku pada akhirnya sedikit demi sedikit menurunkan harga diriku, seperti aku menjualnya. Rasanya lumayan sakit, saat tahu, tak ada lagi garda yang membelaku didepan. 

5 Tahun, aku seperti hampir tidak pernah lagi menggunakan otak-ku untuk berpikir banyak hal, karena kamu selalu menentukan jalan keluarnya, walau selalu ada perdebatan, namun pada akhirya seringkali pilihanmu lebih benar. Seperti aku selalu membuat masalah dan kamu merapihkannya. Jika kamu tidak lupa, pernah, kamu membuat masalah dan saat aku berusaha merapihkannya, itu tidak sejalan denganmu. 

Sudahlah, dibalik itu semua, dua bulan dari akhir 5 tahun kita, aku masih merangkak, berpikir, bagaimana caranya aku dapat dihargai, sebagaimana kamu menghargaiku, sebagaimana pula kamu begitu takut aku menjatuhkan harga diriku depan orang baru..


Bagaimana ini?

Aku takut sekali. 

rasanya ingin ku tanya, 


Harga Diriku, berapa?

Comments

Popular Posts