Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

akmalku (3)

jika umurku hanya sampai 100 tahun,

setidaknya hari-hariku selama 95 tahun tidak ada kamu lagi


selama lima tahun penuh bahkan lebih, entah jika dijumlahkan jadi berapa hari, tak ku hitung lagi


bahkan jika ini sebuah buku, maka tak mungkin hanya ku buat satu bab tentang kita, kamu tau, bisa lebih dari itu! bukankah kamu juga suka baca buku selama bersamaku?


katamu, tawaku membuatmu bahkan seisi ruangan tertawa, begitu indah,

lantas apa kamu sudah lupa suaraku?


katamu, rambutku bagus, 

lantas apa kamu sudah tak terngiang halusnya rambutku yang menggelitik jari jarimu?


aku tau benar cintamu begitu besar,

tapi mengapa cintamu tak pernah benar dan menganggapku adalah cukup??


ini semua seperti, 


sungguh aku takbisa melanjutkan tulisan ini,

tangisku begitu keras sampai aku tak dapat mengeluarkan suara,


bahkan pada tulisan ini, namamu belum sempat ku gariskan,


sudah cukup,

sangat sakit!

Comments

Popular Posts