Kamu tidak seburuk yang ku pikir nyatanya
Entah, aku sudah mengatakan itu berapa kali beberapa hari terakhir ini..
bahkan aku sampai membaca pesan kita dari awal untuk memastikan dimana titik aku mengakui diriku sendiri bahwa kamu tidak seburuk yang ku pikir
Setelah ku pikir,
ternyata ini bukan berapa lama akhirnya aku mengakui ada hal yang aku rasakan saat ini
tapi... berapa lama akhirnya aku dapat menjadi diriku sendiri lagi
Maka, jika orang yang buruk dideskripsikan sepertimu,
semua orang harusnya tersadar bahwa tidak semua orang buruk mempengaruhi hal buruk pada ku juga, karena itu tidak padamu.
Sebenarnya aku ingin menangis saja jika satu persatu dari orang-orang kemudian menjelaskan bagaimana buruknya sikapmu, yang membuatku akan takut, padahal aku tidak takut padamu. Malah jadi takut pada mereka yang dengan mudahnya menilaimu, padahal hanya Allah bukan yang mampu menghakimi kita?
Tapi mereka adalah teman-teman baikku, maka niat mereka adalah baik untuk memperingatkanku saja. Bukan untuk melarangku, atau mungkin dengan cara halus.
Aku lebih banyak tidak menunjukan sikapku pada kebanyakan orang,
maka aku berpikir sepertinya orang-orang yang belum mengetahui sifatku,
dan orang baik sepertiku-setidaknya yang mereka bilang- tidak bagus dengan orang buruk sepertimu.
Ah, tidak.
aku dapat berpikir.
Ini bukan karena cinta yang membutakanku, karena butuh waktu lama bagiku untuk tersadar bahwa kamu sebenarnya mengusahakan sesuatu untukku, tapi tidak pernah ku lihat saja.
Aku tak perlu berteriak kepada orang-orang untuk membuktikan kebaikkanmu......
Sebenarnya aku punya rahasia,
yang sepertinya jika kamu tau aku akan malu...
karena aku mulai menyukaimu saat jam tiga pagi dini hari,
pada hari jumat...
Sayangnya kebaikanmu pada pagi itu, tidak ada yang mengetahuinya kecuali teman-temanmu sendiri
maka biarkan aku memberitahu orang-orang tentang semua kebaikanmu.
Orang baik, tidak perlu menjelaskan bahwa dia baik.
itu yang ku lihat, setidaknya saat ini.
Maka jangan kemana-mana dulu,
karena aku akan sedih.
kalau aku sedih, sejuta kata yang biasa kamu dengar dari mulutku hanya akan terdengar menjadi satu kata saja.
Kamu nggak mau kan itu terjadi?
Iya...
Please.
Ngomong-ngomong...
jam 3 dini hari, pada hari jumat...
kamu ingat kan tanggal berapa?
Kamu kan nggak pelupa, hanya kurang peka saja.
Kalau aku pelupa, dan memang sedikit peka...
Inget please............
:)
Comments
Post a Comment