Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Untuk Ayahku lagi

Papa,
sedang apa papa duduk di sofa coklat sambil merunduk lalu berdecak.
Kakak mendengar decakan itu beberapa kali, sampai kakak tidak jadi melewati papa. Atau kakak lebih baik mundur dan kembali ke kamar.

Papa,
berhenti merasa bersalah atas apa yang tidak papa bisa kasih kepada kakak,
karena melihat papa sampai rumah dengan beberapa tetesan keringat itu sudah membuat kakak tersenyum.

Dulu papa selalu membawa selusin donat atau pizza untuk dimakan sekeluarga atau makan di restoran cina bersama.
Tapi sekarang makan bersama di ruang tv lebih asik, apalagi sambil nonton beberapa film dan harus berebutan dulu dengan Mama saat mama ingin menonton sinetron.

Papa,
jangan berpikir kakak tidak mendengar semua keluhan papa, karena kakak mendengar.
jangan menegur mama jika membicarakan sesuatu yang seharusnya memang kakak perlu tau, karena kakak sudah dewasa.

Papa,
tangis kakak tertahan saat melihat papa akhirnya mengeluhkan beberapa hal, tapi saat kakak menoleh arah lain, disaat itulah tangis kakak pecah.

Papa,
bagaimana jika papa tidur dengan kakak dan adik-adik malam ini sambil bercerita si kancil dan buaya, Bawang merah bawang putih, Cinderella, atau cerita Nabi-nabi, kakak seneng mendengarnya dan tidak ingin tidur sampai cerita selesai.
atau papa bermain gitar dengan kunci G mayor saja seperti biasanya sambil bernyanyi lagu-lagu lama. Oh! atau memuji suara eyang putri saat muda dulu.

Papa,
kakak suka musik!
kakak bisa main gitar dan piano sekarang.
kakak bisa bernyanyi, walau kata papa kurang bagus.
bagaimana jika kita melupakan apa yang selama ini terjadi pada keluarga kita lalu tertawa bersama lagi.

Bagaiman dengan lagu Beatles yang let it be?
atau Bon Jovi yang Its my life?
Oh!!! Eminem, Not afraid?
Okay, lagu-lagu jawa....

Papa,
ajari kakak bahasa Jawa, karena papa akan senang mendengarnya bukan...

Papa,
jangan menangis jadi,
karena kakak refleksi Papa, yang menangis saat sepi, atau duduk di pojok ruangan saat ramai.

Papa,
doakan kakak agar menjadi orang yang jujur.
yang sopan,
dan ramah.
Seperti Papa.

Comments

Popular Posts