Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Pria Itu

Pria itu memakai kemeja biru dongkar, bergaris abu-abu.
tampak rapih dengan celana bahan hitam dan sepatu coklatnya.
berjalan kesana kemari sambil tetap berusaha tersenyum.

Sesekali seseorang membentaknya,
tapi ia hanya mengernyitkan dahi lalu kembali tersenyum.
Kemudian wajahnya berkeringat, mungkin ia tampak lelah.
Ia begitu jujur, sampai akhirnya ia harus berbohong untuk melindungiku.

Saat kembali ke rumah,
ia meluruskan kakinya lalu menghela nafas...
Ia tersenyum, karena hari ini sangat melelahkan.

Kemudian lelah itu terbayar saat mendengar suara anak, dan istrinya.
Begitu terus setiap harinya.
Tapi pria itu bersyukur.

--akan dilanjutkan nanti--

Comments

Popular Posts