Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

manusia es yang hangat

bagaimana rasanya memeluk tubuh besarmu erat?

bukan hanya saat motormu melaju kencang dibawah bulan malam dan deru angin yang kencang saja,


namun, spesifiknya adalah, 

saat aku dapat menenggelamkan kepalaku pada dadamu, sambil ku dengar detak jantungmu yang bisa saja berdegup kencang.. atau mungkin begitu tenang?


ya, seperti itu,

seolah kamu adalah milikku,


bagaimana pula rasanya mendengar deru napasmu dari dekat?

bukan hanya saat bercengkrama dengan jarak setengah meter saja,


namun, spesifiknya adalah,

saat aku dapat mendengar suara tawamu dengan jelas ditelingaku, seolah mengisi relung hatiku yang bisa saja kosong?


ya, seperti itu,

seolah kamu ada disisiku, selalu


dan,

bagaimana rasanya menaklukanmu? 

bukan hanya waktuku yang kamu pakai hanya untuk mencari yang hilang dari dirimu saja,


namun, spesifiknya adalah,

saat kamu dapat mengungkapkan isi hatimu kepadaku, sambil ku berpikir kata manis apa yang pantas kamu dapatkan dariku, semenjak ku gumamkan sedu sedanku padamu di malam itu, 


bukankah kamu sudah merasakannya?


hai,

jika memang benar kamu adalah manusia es,

lantas, mengapa kamu begitu hangat?


sampai ku bertanya, 

dimana letak dinginmu?



Comments

Popular Posts