Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

akmalku

Aku kehabisan kata jika bicara tentangmu,

setiap aku ingin tulis tentangmu, jadinya malah rentetan doa untukmu


aku selalu membawa Allah jika sedang menyebut namamu—seperti puisi atau prosa sudah tak mempan, aku hanya ingin mendoakanmu saja


cinta yang Allah kasih pada hatiku untukmu tertanam, sampai aku tak dapat mengungkapkan rasaku padamu, maka ku ceritakan saja pada Tuhanmu—karena kamu milikNya


seperti apa yang ingin aku bicarakan padamu adalah rahasia yang tak dapat ku tulis di blogspotku—walau aku tau tak kan ada yang baca juga—seperti tak mau doaku tentangmu dibaca orang banyak bahkan dibaca olehmu sekalipun—biar Allah saja gitu yang mendengarnya..


kamu tak selalu baik, pernah sesekali kamu bajingan walau aku juga.. sampai aku mengumbar perasaan hambarku padamu ke beberapa sahabatku—seperti cintaku telah habis-habisan padamu sampai beneran habis.. namun banyak hal dalam dirimu yang aku butuhkan untuk ku di masa depan


kamu juga tak sebaik dan selembut itu, tapi aku tak perlu berusaha banyak untuk meyakinkan dirimu untuk mengerti aku, karena kamu sudah mengerti aku—seperti aku tak pernah merasa lelah karena kamu selalu menjadi garda depanku akmal,


akmalku,

semoga kamu mencari aku pada pelabuhan terakhirmu—

Comments

Popular Posts