Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Ceritamu Tentangku

Harusnya,
aku tak pernah percaya lagi dengan kedua tanganmu.
Kedua tangan yang dengan jelas mendorong ku keras,
sampai aku terjatuh pada jurang yang dalam.

Lalu,
aku terluka masih sambil bertahan pada ranting pohon yang ada.
Ku dengar langkah kaki seseorang, dan aku berteriak,
meminta tolong.

Ternyata,
itu kamu, dengan senyum mu, lalu suara mu.
Aku mengalihkan pandangan ku pada arah lain.
berharap kamu juga segera melakukan hal yang sama.

Nyatanya,
kamu mengulurkan kedua tangan mu lagi,
berusaha untuk membantuku, tapi entah darimana.
Lagi dan lagi membuat ku yakin, bahwa kamu sekarang adalah teman.

Yang terjadi,
aku menggenggam tangan mu lagi,
berharap kamu sekarang adalah teman ku.
Bukan seolah kamu terlihat bertanggung jawab dihadapan banyak orang.

Akhirnya,
aku yang terlihat seperti mencari perhatian.
aku yang disangka seperti masih menyayangimu.
Aku yang terdengar buruk...

Padahal,
untuk beberapa detik,
aku hanya mengatakan, aku ingin memeluk mu sekali lagi.
Karena aku rindu.

Tak pernah aku memaksa mu untuk mengatakan hal yang sama.
Tak pernah aku kecewa karena kamu tidak mengatakan hal yang sama.
Tapi, kamu tak dapat bohongi dirimu sendiri bahwa...

Untuk sekian detik kamu ingin memeluk ku.

Sekarang, biarkan pransangka mu tentang ku.
Apapun itu aku tidak peduli.
Cerita mu membuat ku lebih rendah dari apapun.

Siap-siap, aku akan lebih tinggi setelah ini.

Untuk : Warna Abu - abu

Comments

Popular Posts