Hidupmu begitu sempurna,
aku terpukau.
Banyak hal yang telah kamu rencanakan,
yang telah kamu kerjakan dengan baik,
sampai tidak ingin sedikitpun gagal.
Tujuan hidupmu telah ditulis dengan rapih,
tak butuh penghapus untuk menulis ulang,
hanya dicoret lalu kembali menulis dikertas lain jika kamu ragu dengan langkah yang sebelumnya kamu ambil.
Kamu begitu berani mengambil pengalaman yang membuatmu baik dan dapat dijadikan pelajaran. Pikiranmu begitu jauh melampaui batas dan itu bagus!
Kedewasaanmu dalam mengambil keputusan yang bulat,
mengerjakan apa yang baik bagimu, dan meninggalkan apa yang mengganggumu.
Sungguh, itu sangat menarik untuk ditiru bagi banyak orang,
Sepertinya jika seluruh warga Indonesia sepertimu, nggak lama lagi Indonesia akan menjadi negara maju.
Tapi kamu lupa dengan apa yang ada di depan matamu,
yang seharusnya bisa kamu nikmati.
Ya sudahlah,
aku senang dan aku harap semua rencanamu berjalan dan mendapat hasil yang terbaik.
Sedangkan hidupku,
masih disusun berupa pondasi yang nantinya akan tinggi menjulang,
itu masih rencanaku yang sebenarnya diam-diam aku kerjakan.
Tak perlu aku beritahu apa rencanaku,
cara bermainku dalam hidup ini berbeda denganmu,
dan sudah jelas aku tidak sesempurna kamu.
Mungkin aku hanya sebagian dari sebagian bagian cerita hidupmu,
pun kamu dalam hidupku.
Tapi kamu tak perlu ragu untuk membaca ulang kembali mengenaiku dalam bagian itu,
bahwa aku tak pernah sekalipun memaknai hidupku adalah sebuah permainan yang nantinya membuatku kalah,
aku sama sepertimu!
aku juga ingin menang dalam hidup ini...
Hanya cara ku dan kamu yang beda,
dan mungkin itu yang membuatmu meninggalkan aku saat aku sudah menyadari bahwa aku memiliki perasaan yang sama denganmu,
Iya, kamu pria yang berusaha untuk selalu sempurna!
Aku mengerti bagaimana rasanya di posisi kamu karena aku pun begitu.
Sampai akhirnya aku sadar bahwa aku harus menghilangkan sedikit hal tersebut dari dalam diriku, bukan berarti aku kehilangan karakter sesungguhnya dalam diriku,
namun aku hanya sedikit lelah karena aku jadi tidak menikmati sesungguhnya masa muda ku...
Tersera bagaimana diriku dalam pikiranmu sekarang,
mungkin kamu menyesal karena telah membuang waktu dengan seseorang yang mempunyai jalan pikiran yang berbeda denganmu,
atau mungkin kamu menghitung waktu dan tempat yang telah kamu berikan kepadaku?
Sungguh aku tidak terkejut,
Ketidaksengajaan dalam pertemuan kita membuatku berpikir bahwa aku akan lama duduk berada disebelahmu.
Nyatanya caramu menjalani hidup begitu sempurna,
aku terkesima.
Dan aku tidak sesempurna kamu.
Persamaan kita begitu banyak,
seperti yang ku bilang bahwa aku melihat diriku dalam dirimu,
sampai aku tersadar bahwa persamaan prinsip yang membuat cara kita mengalami perbedaan.
Jadi,
Berbahagialah!
dan selamat menjalani hidup!
Sampai bertemu lain waktu,
Comments
Post a Comment