Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Mau, tapi Tak Mau

Aku suka dan tidak suka perasaan ini ada dalam satu waktu,
bagaimana mungkin aku lupa, walau terakhir aku merasakannya hampir setahun lalu?

Aku masih ingat dengan jelas,
dan tidak ada penghapus untuk menghilangkan ingatan dan rasa yang pernah ada.

Dan aku mulai malas berkutat dengan hal yang sama,
maksudku, aku menikmatinya, tapi aku juga punya titik jenuh pada suatu hal yang sama.

Ku bilang, bajuku terbuat dari baja sekarang,
kalau kamu berani melelehkan silahkan saja,
aku berusaha melihat sisi lain dirimu dari yang mereka katakan,
rasanya aku tidak akan menjawab jujur karena aku tak perlu membuat mereka mengerti mengenaimu,

Rasakan saja,
aku menulis mengenai orang yang sama sebanyak empat postingan dalam satu waktu,
ini karena aku tidak dapat membicarakannya lagi dengan kata-kata...

Dan mulai menipis orang yang ku percayai untuk bercerita mengenai hal ini,
oh sungguh,
aku juga dapat marah,
walau aku tak akan pernah berteriak atau mengutarakannya langsung,
tapi kamu tau yang ku lakukan hanyalah diam,
sampai kamu mengerti dimana rasa muak ini....

Sudahlah,
bagaimana cara ku mendeskripsikan warna biru jika itu terletak padamu,
karena ku kira biru mu adalahwarna langit pada matahari yang cerah,
ya sebenarnya hal tersebut benar, tapi kamu juga suasana malam yang menakutkanku.

Nyatanya,
rasa ini hanya membuatku mabuk saja.

Aku mau, tapi tak mau dalam waktu yang bersamaan.

Comments

Popular Posts