Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Lukanya Cukup

Hal yang akhirnya membuatku tidak ingin bertemu kamu lebih sering lagi.
Hal yang akhirnya membuatku memilih menghindari apa saja yang berkaitan dengan kamu.
Sebab, saat kamu memilih pergi waktu itu, separuh jiwaku hancur tak menentu.

Aku seperti orang gila yang belum sepenuhnya gila.
Saat aku sudah mulai mencintai diriku.

Sungguh, aku tidak ingin lagi ada kamu.
Cukup, lukanya, cukup!

Boy Chandra | 16/02/2015

Comments

Popular Posts