Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Mengejar Matahari

Sekarang, aku sedang mengejar matahari yang sangat terang di atas sana. Menari-nari sambil tertawa. Tiada henti aku berusaha, agar aku dapat menggapainya, agar aku mendapat secercah dari sinar yang ia punya. 
Sekarang, aku biarkan matahari itu terus menjauh dariku saat aku mengejarnya. Walau sejujurnya, banyak orang bilang, aku tidak perlu mendekati atau mengejar matahari itu, karena itu hanya membuatku sakit nantinya. Tapi aku tidak pernah berpikiran seperti itu, menurutku matahari itu indah, cerah, dan bersinar, membuat ku akan terus mengejar matahari. entah sampai kapan. Mungkin sampai aku lelah mengejarnya dan berusaha mendapatkannya, tapi biarkan sampai aku benar-benar merasa lelah dan tidak ada daya untuk mengejarnya lagi. 

Biarkan aku seperti itu. 
Kalau memang nanti hasilnya nihil, setidaknya aku telah tahu bahwa disitulah kemampuanku untuk mengejar matahari, dan akan aku jadikan pelajaran berharga untuk itu.

Biarkan aku seperti itu.
Kalau memang nanti hasilnya nihil, setidaknya orang-orang tahu bahwa aku tidak akan pernah berhenti berusaha dan tidak ada yang namanya sia-sia.

Biarkan aku seperti itu.
Kalau memang nanti hasilnya nihil, setidaknya matahari itu telah tahu, bahwa ada seseorang yang sangat menyayanginya, yang kagum akan sinar dan keindahannya. Dan matahari itu telah merasa menyia-nyiakan dirinya, bahwa telah ada seseorang yang berusaha untuk menggapainya.

Maka nanti, jika aku sudah mencapai titik kelelahan dan aku mengubah arah lariku untuk mengejar yg lain. Jangan tegur aku, untuk melihatmu.
Biarkan saja, waktunya telah habis. 

Tenang, seperti yang aku bilang, aku tidak pernah merasa menyia-nyiakan diriku sendiri karena telah mengejar matahari itu. Tapi aku tidak pernah bilang, bahwa aku akan kembali kepadamu, dan melihatmu lagi matahari, karena aku, sudah mendapatkan yang lebih indah darimu. Yang harus kamu tahu sekarang adalah, kamu indah dan memang itu adanya, tapi sayangnya, ada yang lebih bersinar dari pada mu matahari, ia mempunyai sinarnya sendiri. Dan dia yang menemaniku disaat hari sedang gelap. Disaat kau tiada. Itu Bintang.

Comments

Popular Posts