Disaat aku telat untuk bangun di pagi hari dan segera berangkat sekolah, tanpa harus menyusun schedule dalam otakku apa saja yang akan aku lakukan hari ini, bahkan aku harus berdempetan duduk ditengah-tengah orang asing dalam angkutan umum yang aku naiki. Tapi sesampainya disekolah yang ku dapati hanyalah sebuah gerbang yang sudah tertutup rapat. Mulai saat itu aku berjanji untuk bangun lebih awal agar aku tidak pernah terlambat lagi. Dan dengan sangat baiknya waktu mengizinkan ku untuk tidak pernah terlambat lagi.
*
Seorang laki-laki yang tubuhnya jauh lebih tinggi dariku, kini berdiri dihadapanku dengan tatapan dingin. Ia memakai baju coklat bergaris hitam dengan dilapisi jaket hitam yang terdapat kupluk. Ia juga memakai celana jins biru dan sepatu hitam. Gaya rambutnya masih tampak seperti dulu, hanya saja terdapat jambul kecil didepannya. Seperti tidak ada yang berubah darinya. Sesekali aku membingkai senyum dibibirku, ia hanya membalasnya dengan sejenak kemudian mengalihkan tatapannya pada sesuatu yang lain tanpa menganggap ku ada. Apakah ini jawaban dari beberap tahun lalu saat aku sangat sangat terlambat untuk menyayanginya?.
Disaat ia tidak pernah datang kembali dalam hidupku.
Disaat rahangnya sudah kaku untuk membuatnya tersenyum.
Dan Disaat ia tidak pernah memberiku kesempatan untuk mengatakan bahwa aku juga menyayanginya.
Aku anggap itu sebagai jawaban. Walau aku masih terus berharap bahwa waktu akan sangat baik kepadaku, untuk memberiku kesempatan-kesempatan itu.
Dan berjanji akan menyayanginya agar aku tidak dapat keterlambatan itu.
Keterlambatan bodoh yang membuatku terus dihantui olehnya.
Keterlambatan bodoh yang sampai membuat ku menyukai seseorang karena paras ataupun tindakan sama sepertinya.
Keterlambatan bodoh yang sampai membuat ku membuang sebagian waktu ku hanya untuk memikirkannya.
Rasanya aku tidak akan menangisi ini dan menyalahkan waktu akibat itu semua.
Aku harus bagaimana untuk menghapus ingatan bodoh itu?
Aku harus kemana untuk melupakan itu semua?
Aku harus berbagi dengan siapa atas keterlambatan itu?
Karena tidak ada yang pernah benar-benar mengerti apa yang ku pikirkan dan kurasakan.
Karena ini semua benar-benar tidak adil.
Karena rahangku sekarang sudah mulai mengeras dan kaku untuk membuatku tersenyum, kepada semua orang.
Mengapa cinta itu datang terlambat?
Comments
Post a Comment