Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

If The Truth Is...


Berkali-kali ku bilang, ruangan ini begitu gelap dan sempit. Udaranya juga tidak segar dan begitu sunyi. Aku tidak terbiasa dengan suasana seperti ini, yang aku mau ruangan yang terang dan besar, juga udara yang wangi dengan orang-orang disekeliling yang membentangkan kedua tangan mereka untuk memelukku.
Diruangan ini aku sangat butuh seseorang yang mampu mengajariku tentang kehidupan. Bukan orang yang selalu menakut-nakuti ku dengan kematian, bukan orang yang selalu menghakimi ku dengan segala perbuatan yang pernah aku perbuat dimasa lalu.
Diruangan ini aku juga butuh kasih sayang seseorang, membenarkan kesalahanku dan berusaha menarikku untuk keluar dari kesesengsaraan, bukan orang yang menganggapku jahat atau licik.
Bahkan sempat terlintas dipikiranku bahwa aku lebih baik bersama orang yang tidak mengenalku dan aku tidak mengenalnya bahkan dia tidak pernah bilang bahwa dia menyayangiku tapi dia menghargaiku, daripada orang yang kenal dekat denganku dan setiap hari menyayangiku tapi dia tidak pernah menghargai usahaku. 

Tapi itu semua awalnya, sekarang aku mulai terbiasa dengan ruangan gelap dan sempit yang aku tidak tahu dimana ujung sudutnya. aku juga terbiasa menghirup udara yang tidak segar juga sunyi. Otakku menikmatinya, Mulutku yang membicarakannya tapi hatiku tak pernah merasakannya.

Comments

Popular Posts