Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

Seorang Penumpang Kereta Api

 
Sekali lagi hatiku sakit.
Sekali lagi luka ini semakin parah. Luka basah yang tidak boleh tersentuh apapun, berhasil mengenainya.
Hanya tetesan air mata sebagai gantinya.
Sambil terisak aku terus mengucap nama-NYA berharap ini semua akan berakhir, agar aku bisa menatap sang surya yang terang.

Aku adalah seorang manusia yang berdiri disebuah stasiun, sedang mengantri tiket dengan milyaran orang. Bahkan aku tak tahu aku barisan nomor berapa?
Yang jelas aku ingin menggapai tiket itu dan mengantarku pulang. Tapi sebelum aku pulang, aku ingin bermain sampai puas sampai akhirnya aku bahagia di stasiun ini, karena aku tidak akan kembali lagi di Kota ini. 

Comments

Popular Posts