Skip to main content

Featured

Lebih Sungguh

Setahun berlalu setelah terakhir aku menulis tentangmu disini,  _______ dan entah bagaimana, semuanya masih terasa sama,  hanya saja kali ini lebih tenang, lebih aman, dan lebih... nyata? Teringat dengan kalimat indahku dulu, tentang betapa aku ingin mencintaimu dengan seribu cara yang ku bisa. Kini aku tahu bahwa, aku tak perlu sekeras itu, karena begitu saja.... dicintaimu, Dalam diam aku menemukan ketenangan, dan dalam segala tawa dan banyaknya suara aku menemukan kehangatan, kadang dalam tangis dan marahpun, itu tak apa, asal kamu ada disampingku, begitu, Entah, ada rasa teduh? yang bisa saja ku rasakan namun tak dapat ku jelaskan,  Sejujurnya baik aku maupun kamu, tidak tahu bagaimana takdir bekerja, namun jika memang perjalanan ini membawaku padamu, [ biarlah semesta mengizinkan aku untuk berhenti di kamu, dengan restu Tuhan kita juga kedua orangtua..... (aaamiiin) ] Karena di dunia yang selalu berubah,  aku ingin satu yang tetap, pada cinta ini, pada cinta yan...

The Chosen One

Disaat kamu membenci seseorang, sama halnya saat kamu menggenggam sebuah kentang berhari-hari, berminggu-minggu atau mungkin kamu membencinya bertahun-tahun. Kamu akan terus memegangnya walau kentang itu busuk, sama sekali dengan perihal hati kamu yang terus membusuk, memendam perasaan benci kepada seseorang. Apakah kamu berpikir bahwa itu merepotkan dirimu sendiri? saat kau masih harus terbayang dengan angan dan bayangannya yang masih mengitari pikiranmu... Semakin kamu membencinya ia akan terus semakin ada dalam khayalmu.

Disaat kamu mencitai seorang,kamu sangat menyayanginya, bagai ia adalah bagian dari hidupmu, kamu seperti sedang memegang bunga edelweiss yang kamu petik langsung dari sebuah gunung nan jauh, kau cium bunga itu, bunga yang kecil, putih, bercahaya,dan bersih. 

Tapi apakah kamu pernah berpikir bahwa deretan kata tadi adalah sebuah pilihan, yang sangat MUDAH jika hanya dilihat?.

Tapi pilihan yang sangat sulit jika kita telah berada di posisinya..
Berada dalam kebutaan...

Disaat keluarga/sahabat mu pergi jauh meninggalkan mu dan tak akan pernah kembali lagi, kamu pasti akan rindu akan tatapan matanya yang pernah tersenyum, mengeluarkan air mata bersamamu, kamu akan rindu tawa dan celotehannya, kamu akan rindu sibakan rambutnya, kamu akan rindu sentuhan tangannya yang hangat. Pasti.

Dan suatu saat kamu bingung, bahwa kamu akan terus mencintainya atau malah membencinya..
Membenci karena kamu berpikir 'mereka' telah meninggalkanmu, tapi kamu terus mengingatnya, bahkan kamu terus-terusan dihantui oleh bayang bayang wajahnya dan dekapannya. Pikiranmu akan terus tertuju padanya..
Mencintai, kamu berpikir kamu merelakan 'mereka' pergi tapi pada faktanya, apakah kamu akan terus mengingatnya? jika kamu mencintai mereka, pasti kamu ingin membuat mereka tenang, dan kamu tidak akan pernah mau mengecewakan mereka, jadi kamu tetap melangkah kedepan, dan tidak akan pernah menengok ke belakang.. Melupakannya..

Itu adalah suatu pilihan yang berat dimana kamu harus membenci atau mencintainya..
Pilihan?
Setiap orang pasti harus memilih pada sisa hidup mereka..
Pilihan?
Aku tidak menyukainya...

Comments

Popular Posts